Kamis, 14 April 2011

BATIK WARISAN BUDAYA ADILUHUNG


Kabupaten Bantul terkenal dengan ragam pusat kerajinan batik, beberapa sentra yang ada seperti : Budi Harjono di Triharjo Pandak, Sri Suyamti di Bambanglipuro, dan juga di daerah Imogiri yaitu Museum Batik Joglo Cipto Wening.
Sebagai upaya menanamkan kecintaan siswa terhadap budaya tradisional serta agar dapat ikut melestarikannya, Selasa 14 Desember 2010 ,  ”Kampus Hijau ” MTsN Pundong melakukan kunjungan ke       Museum Batik Joglo Cipto Wening Giriloyo Imogiri. Ketua Panitia Drs. Sutanto  menuturkan, kunjungan dilaksanakan dalam mengisi kegiatan akhir semester diikuti oleh 160 siswa dan 30 guru karyawan mulai jam 9 pagi.


Rombongan diterima oleh staf pengelola museum batik dan  dijelaskan tentang segala sesuatu yang berkait dengan museum batik. Menurut pengelola, Museum Batik Joglo Cipto Wening merupakan binaan dari Pemkab Bantul dan Ibu Suliantoro Sulaiman (pecinta dan pemerhati batik). Dalam hal ini Pemkab Bantul berkomitmen mempertahankan Batik sebagai salah satu aset yang harus dipelihara kelestariannya, apalagi Batik sudah diakui sah sebagai budaya Indonesia. Joglo Cipto Wening telah didirikan pada tahun 2006, namun akibat gempa bumi yang meluluh lantakkan Bantul, bangunan kembali direnovasi oleh Gabreilla Teggia dan diresmikan pada tanggal 12 Nopember 2007 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Bermacam batik yang ada diantaranya adalah: batik Wahyu Tumurun, Sido Mukti, Sido Luhur, Sido Asih. Truntum, Cuwiri, Parang Garuda, Parang Rusak, Parang Barong. Pewarnaan yang dipakai ada 2 macam, ada yang menggunakan bahan kimia, namun ada yang menggunakan bahan alam. Batik Joglo Cipto Wening Sifatnya adalah pengumpul/ sentra pengrajin batik se Imogiri, yang menerima lebih dari 50 karya pengrajin yang dalam ujud barang jadi dengan kisaran harga 125 rb s.d 600 ribu.
" Generasi muda harus bangga mengenakan batik dalam tiap kesempatan, jangan sampai batik diklaim menjadi milik bangsa lain."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar